Wednesday, August 29, 2007

Perempuan Kuanoel Melawan Perusahaan Tambang

30 Orang siswi Santa Maria melakukan ekspedisi Kali Surabaya Minggu 12 Agustus 2007 dengan didampingi oleh Martinus Eko, Lucia Dewi Nusantara dan Kepala Sekolah SMP Santa Maria Suster Nurwindi OSU.
Ekspedisi yang dimulai pukul 07.30 WIB dari bawah jembatan Tol Gunung Sari memantau kualitas air Kali Surabaya pada musim kemarau. Dari hasil penelusuran selama hampir 6 jam hingga pukul 13.00 WIB peserta Ekspedisi menemukan beberapa fakta yang mencemaskan di Kali Surabaya
1. Buangan industri yang melampaui batas ketentuan, Adanya beberapa industri yang membuang limbah cairnya ke Kali Surabaya yang menimbulkan perubahan fisik sungai, pada pengamatan kali ini siswi mengukur kualitas TDS (Total Dissolved Solid) padatan terlarut dalam air, dalam pemantauannya siswi Santa Maria mengukur kadar TDS dari buangan PT Surabaya Agung Kertas Tbk di Desa Driyorejo hasilnya TDS mencapai 923-986 ppm, padahal menurut EPA (Environmental Protection Agency) TDS buangan limbah tak boleh melebihi 500 ppm. Tingginya TDS ini menunjukkan bahwa dalam limbah cair yang dibuang mengandung ion-ion logam berat dan padatan tersuspensi seperti zat-zat kimia berbahaya.
2. Ancaman degradasi kualitas kesehatan masyarakat, Aktivitas manusia seperti mandi, cuci Kakus di Sepanjang bantaran Kali Surabaya merupakan kondisi yang mengkhawatirkan karena kualitas air Kali Surabaya yang telah dinyatakan tercemar. Pemanfaatan air sungai bagi masyarakat bantaran akan dikhawatirkan akan membawa dampak menurunya kualitas kesehatan warga yang tinggal dibantaran dan memanfaatkan air kali Surabaya
3. Sungai menjadi Tempat sampah, dimanfaatkannya sungai menjadi tempat sampah, disepanjang pengamatan banyak dijumpai tumpukan sampah ditepi-tepi sungai, bahkan tak jarang peserta ekspedisi menemukan bangkai binatang mengapung disungai
4. Penurunan kualitas air Kali Surabaya, siswi peserta EKspedisi ini juga melakukan pengukuran kandungan Oksigen terlarut dalam air (DO/Dissolved Oxygen) dari pengukuran yang dilakukan daru Hulu ke Hilir dari Wilayah Gresik, Sidoarjo hingga Surabaya maka disimpulkan bahwa kandungan Oksigen mengalami penurunan dari hulu menuju hilir. Di daerah hulu (Driyorejo dan Cangkir) Kadar DO mencapai 6-7 mg/L, didaerah Bambe/Kali Tengah turun hingga 1,3 mg/L dan didaerah hilir (Kedurus dan Gunungsari) Kadar DO melorot manjadi 1-3 mg/L, Turunya kadar DO ini kemungkinan besar disebabkan tingginya aktivitas manusia disekitar bantaran dan meningkatnya volume buangan limbah cair ke Kali Surabaya sehingga Oksigen menjadi habis terkuras untuk menguraikan bahan pencemar, selain itu Bulan Agustus ini Kali Surabaya mengalami penurunan debit air sehingga aktivitas pengenceran juga mengalami pengurangan
5. Ancaman kepunahan Biota Air, dalam ekspedisi ini tim Detektif SMP Santa Maria melakukan inventarisasi biota air yang ada di tepian dinding dan dasar sungai yang menemukan bahwa di daerah hilir dasar sungainya hanya dipenuhi cacing sedangkan dikawasan hulu Kali Surabaya masih banyak dijumpai beragam jenis biota dasar seperti Family Odonata (Keluarga Capung), udang air tawar, Kerang air tawar, ikan kuthuk
Dari hasil penemuan ini Kelompok Detektif SMP Santa Maria akan melakukan penelitian lebih detail.
Menurut Martinus Eko pembimbing KIR SMP SANTA MARIA mereka akan membagi siswi dalam 4 kelompok dengan focus kajian/penelitian yang berbeda dengan mengangkat masalah Kali Surabaya.
?Masalah Kali Surabaya menurut kami adalah hal yang serius Karena Kali Surabaya adalah sumber kehidupan bagi warga kota Surabaya, maka kami akan berusaha untuk memberikan sumbang saran untuk mencari solusi bagi masalah pencemaran yang terjadi di Kali Surabaya,?Ujar Martinus Eko. Lebih lanjuat ia menyatakan bahwa seminggu ini akan dirumuskan pokok kajiannya sedangkan untuk dua minggu kedepan kelompok KIR SMP Santa Maria akan kembali melakukan ekspedisi ke Kali Surabaya.
Kegiatan ini didampingi oleh Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah ecoton, tim yang mendampingi Andreas Agus Kristanto Nugroho dan Amiruddin Mutaqien ST.

No comments: